Jumat, 15 Maret 2013

Kepribadian Muslimah


 "Allah tidak melihat wajahmu, tapi Allah melihat hatimu", demikian bunyi salah satu hadits qudsi. Nampaklah sifat Allah yang Maha Adil. Dia menilai manusia tidak lewat penampilan lahir. Mari kita bayangkan bila wajah seseorang jadi dasar sebuah penilaian kebaikan atau tubuh dijadikan penentu tentang akhlak kepribadian, maka sudah pasti banyak wanita Indonesia yang tidak lulus ujian saringan ini.
          Bagi Allah Yang Maha Bijaksana, hati merupakan inti kepribadian manusia yang pantas untuk dijadikan petunjuk tentang diri seseorang. Jika hati seseorang baik, bersih dan hidup, maka baiklah pribadinya. Sebaliknya, bila hati itu rusak, kotor bahkan berpenyakit maka buruklah pribadi manusia yang memilikinya.
"Ingatlah sesungguhnya pada jasad/tubuh kalian ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh itu. Dan kalau segumpal daging itu rusak maka rusaklah seluruh tubuh itu, ingatlah segumpal daging itu adalah hati." (Hadits)
         Menyimak hadits diatas, membuat mereka yang berwajah 'pas-pasan' termotivasi untuk mempercantik diri dengan biaya jauh lebih hemat, asalkan adanya  kemauan dan kesungguhan. Kemauan yang kuat atau jihad, akan makin menumbuhkan kesadaran bahwa cantiknya kepribadian berasal dari hati.
     Simaklah firman  Allah terkait kepribadian yang harus ditumbuhkan dalam ayat berikut :
".....Sesungguhnya orang yang paling mulia  diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"  ( QS  49: 13).
       Alangkah indahnya ayat tersebut.  Ternyata bagi Allah segala perangkat /atribut dunia, baik gelar kebangsawanan, kesarjanaan, kekayaan, dan kedudukan tidaklah berarti. Cukuplah seseorang itu melakukan 'make-up' bagi hatinya  menjadi takwa. Niscaya dengan demikian ia akan mampu merebut posisi yang penting di hadapan Allah.
      First Impression atau kesan pertama yang tumbuh dalam hati orang di sekitar muttaqin adalah  keindahan pekerti dan kehalusan tutur kata sehingga membuat dia lebih didengar. Ia lebih dihargai karna ucapannya mempunyai kemampuan untuk menembus hati orang lain, sehingga kecintaan sekitarnya pada sang pribadi karimah tersebut semakin besar.
Saat seseorang merasa sejuk dan damai dengan kehadiran wanita berkepribadian cantik itu, maka dengan mudah wanita-wanita lain bercermin. Adakalanya pribadi-pribadi cantik ini membuat orang lain bangkit, bergerak ke arah kemajuan dalam sikap, pemikiran dan tindakan.

KECANTIKAN  YANG  DIPANCARKAN  DARI  KUALITAS  RUH  YANG  BAIK
        Ruh yang baik, yang didalamnya terdapat hati yang hidup, akan mampu bersinar laksana intan. Sinar yang didapat berasal dari Pemilik  Cahaya :
Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu didalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, ( yaitu ) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS 24:35)
           Mengapa hati yang hidup mampu memberi sinar pada ruh?  Lantaran hati yang hidup adalah hati yang sehat (qolbun salim), yang selamat dari setiap nafsu yang menyalahi aturan Allah. Ia bagaikan media kaca, yang memantulkan  pancaran Nur Ilahi.
       Hati yang sehat akan selamat dari setiap kerancuan (syubhat) dan kesalah pahaman yang  bertentangan dengan kebaikan/kebenaran. Maka selamat pula  dari penghambaan kepada selain Allah dan terlepas dari prilaku menjadikan hakim selain Rosulullah.
        Ujung dari kesemuanya, hati yang sehat akan membuahkan keikhlasan dalam beribadah (belajar, bekerja, berdo'a, dsb). Ibadahnya hanya dipenuhi cinta (mahabbah), tunduk, pasrah, tawakkal, taubat, takut dan penuh harapan pada Allah. Bukan pada yang lain (for someone or for something).
         Jadi, hati yang bersih (ikhlas) adalah hati yang sehat, yang hidup, yang mampu membiaskan sinarnya hingga tembus pada tulang, kulit dan wajah si pemilik hati tersebut.

KESEIMBANGAN  KECANTIKAN   


       Cantik adalah juga keseimbangan. Keseimbangan dalam menentukan skala prioritas kehidupan. Keseimbangan dalam perhatian. Keseimbangan antara kecantikan lahir dan kecantikan batin.
     Keseimbangan bukan berarti sama rata, sama rasa. Keseimbangan adalah keadilan untuk  memberi sesuatu sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Misal, seorang bayi tentu kebutuhan makannya berbeda dengan anak ABG. Atau seorang wanita tentu kebutuhan pakaiannya lebih banyak daripada laki-laki.
       Demikian pula halnya dengan kecantikan. Cantik lahir dan cantik batin mestilah seimbang. Seseorang yang kurang mampu memperhatikan kecantikan lahiriahnya, sehingga tak terawat, maka orang lain tak akan 'memandang' dengan penuh penghargaan pada pandangan pertama.
       Sedangkan mereka yang tidak mau tahu dengan 'dandanan' batinnya/ruhnya bakal jadi bahan tertawaan syaitan. Dan syaitan akan semakin 'mengacak-acak' penampilannya, sampai serupa dengan golongan mereka.
      

KIAT-KIAT  MEMPERCANTIK   RUH

     
 Bagaimana agar ruh tampil 'modis' dan 'keren'? Berikut  tips khusus yang patut disimak :
1. Memperluas wawasan
   a. Wawasan din
   b. Wawasan ilmu pengetahuan
   c.  Wawasan pengetahuan umum
  
2. Menjaga lisan                        
    Mulut adalah media yang netral. Dari mulut akan banyak lahir  kebaikan  maupun keburukan. Maka agar ia mampu  melahirkan lebih banyak kebaikan perlu dilakukan upaya :
    a. Berusaha jujur
    b. Banyak berdzikir
    c. Hindari ghibah (gosip) dan namimah (adu domba)
    d. Jangan makan dan minum berlebihan 
    e. Jauhi debat kusir
    f. Mengajak orang pada kebaikan dan menjauhi kemungkaran .

3. Menjaga mata
     Pandangan adalah pintu hati. Menggunakan mata untuk memandang secara  berlebih-lebihan akan menerbitkan perasaan menganggap bagus apa yang dipandang dan akan menjadikan hati terpaut. Ujungnya, hati mengalami kerusakan.
4. Husnudzon (berpikir positif/bersih)
     Kepada apa yang terjadi dan kepada siapapun, perlu dibangkitkan pikiran yang positif saja. Dengan memandang sisi baik sebuah persoalan atau melihat sisi baik sifat-sifat seseorang, maka akan lahir kelapangan dalam dada.
     Dada yang lapang mampu membawa pemiliknya pada pengetahuan baru (hikmah), atau paling tidak membuka kunci-kunci penyumbat pengetahuan yang telah terekam.
5. Suka Menolong  (banyak memberi)
  Tidak akan ada orang yang miskin karena banyak bersedekah. Justru kebalikannya, mereka yang banyak memberi bertambah-tambah saja jumlah kekayaannya. Karena Allah membalas tiap kebaikan dengan 10 sampai 700 kali. Sebagaimana janji Allah dalam Al Qur’an, surat Al Baqarah ayat 261.
6. Tawadhu'  (rendah hati)
    Ada pepatah yang bilang barangsiapa meninggikan dirinya, maka manusia  akan merendahkannya, dan barangsiapa merendahkan dirinya maka orang akan memuliakannya. Sebuah pepatah yang bagus yang sebenarnya sudah ada contoh pada diri Rosulullah. 
7. Perbanyak berinteraksi dengan Al-Qur'an (tilawah, tadabbur, tafakkur).
   Al Qur’an diturunkan Allah selain sebagai Hudan (petunjuk), Furqon (pembeda), juga sebagai syifa (obat). Banyak berinteraksi dengan Al Qur’an akan membuat hati jadi sehat, wajahpun jauh lebih berseri-seri lantaran pengetahuan bertambah dan perasaan menjadi lebih lembut dan indah.
8. Menjadikan Rosul teladan dalam kehidupan.
  Saat kita sulit mencari profil panutan, maka Allah sudah menganugerahi nikmat  dengan diturunkannya manusia super luar biasa yang paripurna, dialah Muhammad SAW. Rasul yang mencintai kita ini, hatinya lembut dan pemaaf. Keinginannya pada kita umatnya hanya satu, agar kita beriman pada Allah SWT.
9. Bersahabat dengan orang yang baik dan bersih hatinya.
   Lingkungan dapat membentuk kepribadian seseorang, termasuk teman komunitas yang menjadi teman akrab. Wajarlah Nabi berpesan agar kita memperhatikan dengan siapa kita bersahabat karna agama seseorang itu berdasarkan agama temannya.
10. Melakukan banyak ibadah tambahan.
    Bila kita menginginkan adanya tambahan kebaikan dalam kehidupan pribadi maka resikonya kita perlu menambah waktu, tenaga dan pikiran untuk kebaikan yang kita harapkan datang. Seperti seorang pegawai yang menambah lembur karna mengharapkan bonus di akhir bulan atau akhir tahun. Demikian pula cita-cita dan kebutuhan kita yang terus bertambah setiap harinya, menuntut adanya ibadah tambahan agar hubungan kita makin dekat dan mesra pada Sang Khalik. Dialah Allah, yang bakal menambah banyak terciptanya kebaikan bagi kita.


MANFAAT  KECANTIKAN  RUH


     Bila ruh seseorang cantik dan bersinar, kepribadiannya bak bidadari surga, kata-katanya sopan dan sikapnya santun maka manfaatnya :
     1. Di dunia
         Ia akan mendapat rasa yakin diri atau PD yang lebih baik, punya daya kreatifitas, dan kebahagiaan hidup lebih besar.
     2. Di akhirat
         Balasan bagi si 'cantik' adalah jannah, sebagaimana firmanNya :
         "Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati bersih dan (di hari itu) didekatkan syurga pada orang-orang yang bertakwa  dan diperlihatkan dengan jelas neraka jahim pada orang-orang yang sesat"
         (QS 26 : 89-91).

        Wallahu  a'lam  bishowab . 
Kingkin Anida @Sang Pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar