"Allah tidak melihat wajahmu, tapi Allah
melihat hatimu", demikian bunyi salah satu hadits qudsi. Nampaklah sifat
Allah yang Maha Adil. Dia menilai manusia tidak lewat penampilan lahir. Mari
kita bayangkan bila wajah seseorang jadi dasar sebuah penilaian kebaikan atau
tubuh dijadikan penentu tentang akhlak kepribadian, maka sudah pasti banyak
wanita Indonesia yang tidak lulus ujian saringan ini.
Bagi Allah Yang Maha Bijaksana, hati merupakan inti kepribadian manusia
yang pantas untuk dijadikan petunjuk tentang diri seseorang. Jika hati
seseorang baik, bersih dan hidup, maka baiklah pribadinya. Sebaliknya, bila
hati itu rusak, kotor bahkan berpenyakit maka buruklah pribadi manusia yang
memilikinya.
"Ingatlah sesungguhnya pada
jasad/tubuh kalian ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka
baiklah seluruh tubuh itu. Dan kalau segumpal daging itu rusak maka rusaklah
seluruh tubuh itu, ingatlah segumpal daging itu adalah hati." (Hadits)
Menyimak hadits diatas, membuat mereka yang berwajah 'pas-pasan'
termotivasi untuk mempercantik diri dengan biaya jauh lebih hemat, asalkan
adanya kemauan dan kesungguhan. Kemauan
yang kuat atau jihad, akan makin menumbuhkan kesadaran bahwa cantiknya
kepribadian berasal dari hati.
Simaklah firman Allah terkait
kepribadian yang harus ditumbuhkan dalam ayat berikut :
".....Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal" ( QS 49: 13).
Alangkah indahnya ayat tersebut.
Ternyata bagi Allah segala perangkat /atribut dunia, baik gelar
kebangsawanan, kesarjanaan, kekayaan, dan kedudukan tidaklah berarti. Cukuplah
seseorang itu melakukan 'make-up' bagi hatinya
menjadi takwa. Niscaya dengan demikian ia akan mampu merebut posisi yang
penting di hadapan Allah.
First Impression atau kesan pertama yang tumbuh dalam hati orang di
sekitar muttaqin adalah keindahan
pekerti dan kehalusan tutur kata sehingga membuat dia lebih didengar. Ia lebih
dihargai karna ucapannya mempunyai kemampuan untuk menembus hati orang lain,
sehingga kecintaan sekitarnya pada sang pribadi karimah tersebut semakin besar.
Saat seseorang
merasa sejuk dan damai dengan kehadiran wanita berkepribadian cantik itu, maka
dengan mudah wanita-wanita lain bercermin. Adakalanya pribadi-pribadi cantik
ini membuat orang lain bangkit, bergerak ke arah kemajuan dalam sikap,
pemikiran dan tindakan.
KECANTIKAN YANG DIPANCARKAN
DARI KUALITAS RUH
YANG BAIK
Ruh yang baik, yang didalamnya terdapat hati yang hidup, akan mampu
bersinar laksana intan. Sinar yang didapat berasal dari Pemilik Cahaya :
Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan
bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus,
yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu didalam kaca (dan) kaca itu
seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan
minyak dari pohon yang banyak berkahnya, ( yaitu ) pohon zaitun yang tumbuh
tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang
minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di
atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia
kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS 24:35)
Mengapa hati yang hidup mampu memberi sinar pada ruh? Lantaran hati yang hidup adalah hati yang
sehat (qolbun salim), yang selamat dari setiap nafsu yang menyalahi aturan
Allah. Ia bagaikan media kaca, yang memantulkan
pancaran Nur Ilahi.
Hati yang sehat akan selamat dari setiap kerancuan (syubhat) dan kesalah
pahaman yang bertentangan dengan
kebaikan/kebenaran. Maka selamat pula
dari penghambaan kepada selain Allah dan terlepas dari prilaku
menjadikan hakim selain Rosulullah.
Ujung dari kesemuanya, hati yang sehat akan membuahkan keikhlasan dalam
beribadah (belajar, bekerja, berdo'a, dsb). Ibadahnya hanya dipenuhi cinta
(mahabbah), tunduk, pasrah, tawakkal, taubat, takut dan penuh harapan pada
Allah. Bukan pada yang lain (for someone or for something).
Jadi, hati yang bersih (ikhlas) adalah hati yang sehat, yang hidup, yang
mampu membiaskan sinarnya hingga tembus pada tulang, kulit dan wajah si pemilik
hati tersebut.
KESEIMBANGAN KECANTIKAN
Cantik adalah juga keseimbangan. Keseimbangan dalam menentukan skala
prioritas kehidupan. Keseimbangan dalam perhatian. Keseimbangan antara
kecantikan lahir dan kecantikan batin.
Keseimbangan bukan berarti sama rata, sama rasa. Keseimbangan adalah
keadilan untuk memberi sesuatu sesuai
dengan kebutuhan masing-masing. Misal, seorang bayi tentu kebutuhan makannya
berbeda dengan anak ABG. Atau seorang wanita tentu kebutuhan pakaiannya lebih
banyak daripada laki-laki.
Demikian pula halnya dengan kecantikan. Cantik lahir dan cantik batin
mestilah seimbang. Seseorang yang kurang mampu memperhatikan kecantikan
lahiriahnya, sehingga tak terawat, maka orang lain tak akan 'memandang' dengan
penuh penghargaan pada pandangan pertama.
Sedangkan mereka yang tidak mau tahu dengan 'dandanan' batinnya/ruhnya
bakal jadi bahan tertawaan syaitan. Dan syaitan akan semakin 'mengacak-acak'
penampilannya, sampai serupa dengan golongan mereka.
KIAT-KIAT MEMPERCANTIK RUH
Bagaimana agar ruh tampil 'modis' dan 'keren'?
Berikut tips khusus yang patut disimak :
1. Memperluas wawasan
a.
Wawasan din
b. Wawasan ilmu pengetahuan
c. Wawasan pengetahuan umum
2. Menjaga lisan
Mulut adalah media yang netral. Dari mulut akan banyak lahir kebaikan
maupun keburukan. Maka agar ia mampu
melahirkan lebih banyak kebaikan perlu dilakukan upaya :
a. Berusaha jujur
b. Banyak berdzikir
c. Hindari ghibah (gosip) dan namimah (adu domba)
d. Jangan makan dan minum berlebihan
e. Jauhi debat kusir
f. Mengajak orang pada kebaikan dan menjauhi kemungkaran .
3. Menjaga mata
Pandangan adalah pintu hati. Menggunakan mata untuk memandang
secara berlebih-lebihan akan menerbitkan
perasaan menganggap bagus apa yang dipandang dan akan menjadikan hati terpaut.
Ujungnya, hati mengalami kerusakan.
4. Husnudzon (berpikir positif/bersih)
Kepada apa yang terjadi dan kepada siapapun, perlu dibangkitkan pikiran
yang positif saja. Dengan memandang sisi baik sebuah persoalan atau melihat
sisi baik sifat-sifat seseorang, maka akan lahir kelapangan dalam dada.
Dada yang lapang mampu membawa pemiliknya pada pengetahuan baru
(hikmah), atau paling tidak membuka kunci-kunci penyumbat pengetahuan yang
telah terekam.
5. Suka Menolong (banyak memberi)
Tidak akan ada orang yang miskin karena banyak bersedekah. Justru kebalikannya,
mereka yang banyak memberi bertambah-tambah saja jumlah kekayaannya. Karena
Allah membalas tiap kebaikan dengan 10 sampai 700 kali. Sebagaimana janji Allah
dalam Al Qur’an, surat Al Baqarah ayat 261.
6. Tawadhu'
(rendah hati)
Ada pepatah yang bilang barangsiapa meninggikan dirinya, maka
manusia akan merendahkannya, dan
barangsiapa merendahkan dirinya maka orang akan memuliakannya. Sebuah pepatah yang
bagus yang sebenarnya sudah ada contoh pada diri Rosulullah.
7. Perbanyak berinteraksi dengan Al-Qur'an
(tilawah, tadabbur, tafakkur).
Al Qur’an diturunkan Allah selain sebagai Hudan (petunjuk), Furqon
(pembeda), juga sebagai syifa (obat). Banyak berinteraksi dengan Al Qur’an akan
membuat hati jadi sehat, wajahpun jauh lebih berseri-seri lantaran pengetahuan
bertambah dan perasaan menjadi lebih lembut dan indah.
8. Menjadikan Rosul teladan dalam kehidupan.
Saat kita sulit mencari profil panutan, maka Allah sudah menganugerahi
nikmat dengan diturunkannya manusia
super luar biasa yang paripurna, dialah Muhammad SAW. Rasul yang mencintai kita
ini, hatinya lembut dan pemaaf. Keinginannya pada kita umatnya hanya satu, agar
kita beriman pada Allah SWT.
9. Bersahabat dengan orang yang baik dan bersih
hatinya.
Lingkungan dapat membentuk kepribadian seseorang, termasuk teman
komunitas yang menjadi teman akrab. Wajarlah Nabi berpesan agar kita
memperhatikan dengan siapa kita bersahabat karna agama seseorang itu berdasarkan
agama temannya.
10. Melakukan banyak ibadah tambahan.
Bila kita menginginkan adanya tambahan kebaikan dalam kehidupan pribadi
maka resikonya kita perlu menambah waktu, tenaga dan pikiran untuk kebaikan
yang kita harapkan datang. Seperti seorang pegawai yang menambah lembur karna
mengharapkan bonus di akhir bulan atau akhir tahun. Demikian pula cita-cita dan
kebutuhan kita yang terus bertambah setiap harinya, menuntut adanya ibadah
tambahan agar hubungan kita makin dekat dan mesra pada Sang Khalik. Dialah Allah,
yang bakal menambah banyak terciptanya kebaikan bagi kita.
MANFAAT KECANTIKAN RUH
Bila ruh seseorang cantik dan bersinar, kepribadiannya bak bidadari
surga, kata-katanya sopan dan sikapnya santun maka manfaatnya :
1. Di dunia
Ia akan mendapat rasa yakin diri atau PD yang lebih baik, punya daya
kreatifitas, dan kebahagiaan hidup lebih besar.
2. Di akhirat
Balasan bagi si 'cantik' adalah jannah, sebagaimana firmanNya :
"Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati bersih dan
(di hari itu) didekatkan syurga pada orang-orang yang bertakwa dan diperlihatkan dengan jelas neraka jahim
pada orang-orang yang sesat"
(QS 26 : 89-91).
Wallahu a'lam bishowab .
Kingkin Anida @Sang Pribadi.